Jakarta - saham-saham blue chip serta saham yang mengarah pada barang mengkonsumsi alami tekanan jual cukup penting. saham tersebut padanya indofood yang terkoreksi 6, 8 prosen ke rp 6. 850 per lembar saham serta unilever indonesia yang turun 3, 9 prosen ke rp 29. 550 per lembar. tekanan inflasi berbanding lurus pada daya beli serta angka mengkonsumsi masyarakat.
menurut analis dari pt samuel sekuritas indonesia, benedictus agung, kenaikan data inflasi jadi pemberat ihsg. walaupun sudah diantisipasi, kenaikan inflasi digunakan investor untuk jalankan aksi ambillah untung sesudah indeks menguat tajam pekan selanjutnya.
menurut laporan badan pusat statistik, inflasi juni menggapai , 03 prosen, atau paling tinggi sejak januari 2013. sesaat itu, inflasi umum dengan year on year tercatat 5, 90 prosen. tingginya inflasi dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok serta dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak bersubsidi.
benedictus menjelaskan, belum ada sentimen positif dari dalam negeri yang bikin indeks bergerak berlawanan dengan arah bursa regional asia. pasar duwit cina, yang kembali stabil sesudah suku bunga acuan antarbank turun ke level 4, 4 prosen, tidak sanggup mengerek ihsg.
sekarang, investor pilih waspada serta condong mengambil posisi waktu pendek. ada kemungkinan kembalinya dana asing ke pasar asia bakal tersendat. perihal tersebut dikarenakan spekulasi bahwa program stimulus bank sentral amerika ( the fed ) bakal dikurangi mulai september 2013, dan terhambatnya pemulihan ekonomi cina.
diperkirakan, hari ini, indeks bakal bergerak di kisaran 4. 730 sampai 4. 800 dengan kecenderungan konsolidasi sampai melemah. saham yang semestinya di cermati padanya layanan marga ( jsmr ), bank bri ( bbri ), perusahaan gas negara ( pgas ), serta semen indonesia ( smgr ).
pdat | m. azhar
Title : Kenaikan Inflasi Masih Tekan Indeks
Description : Jakarta - saham-saham blue chip serta saham yang mengarah pada barang mengkonsumsi alami tekanan jual cukup penting. saham tersebut padanya...